Rabu, 19 Januari 2011

Bank Jabar Banten Kalahkan Bank BRI

BANDUNG. (ARCOM), Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan bahwa Bank Jabar Banten merupakan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) terbesar di Jawa Barat, mengalahkan Bank BRI.

Hal ini terungkap dalam acara pertemuan Gubernur Jabar dan DPP APJATI di Ruang Sangga Buana Gedung Sate Bandung, Kamis, (6/1), yang dihadiri BNPPTKI, Kemen Nakertrans, Sekjen DPP APJATI dan Kadis Nakertrans Jawa Barat.

“Data World Bank menyebutkan Transfer Remittance dari luar negeri ke Indonesia tercatat 9,1 milyar dolar, sedangkan data Bank Indonesia menyebutkan 5,4 milyar dolar, yang berasal dari dari para TKI,” kata Sekjen DPP APJATI Rusjdi Basalamah, “Namun ironisnya tidak ada teknologi yang integrated,” ujarnya.

“Perbankan enjoy dengan remittance, bahkan berpromosi,” kata Rusjdi, “ Bank kerja keras sedikit tidak berani,” katanya.

Menurut Rusjdi, perbankan tidak menjemput bola dengan mendatangi para TKI di daerah, padahal Bank mengetahui tempat tinggal TKI, ia pun mengatakan seharusnya dana – dana kehumasan diberdayakan, “Ini kerja besar,” katanya.

Sedangkan Gubernur berharap, jangan sampai bank meraup untung besar, tapi nasabah kelabakan dalam urusan pembayaran.

Gubernur menyoroti masalah biaya sponsor TKI yang tinggi, tetapi standar dan fasilitas pelatihan rendah, akhirnya banyak kasus TKI yang ditumpuk di bangunan tipe 21, hingga berdesak – desakkan.

Menurut Gubernur, Serikat Pekerja merupakan contoh yang baik, dikarenakan ada verifikasi yang ketat.

Perwakilan BNPPTKI, Handoko mengatakan, Kementerian Kominfo memutuskan membangun online sistem di seluruh wilayah khusus TKI, tetapi problemnya ada di kependudukan.

“Dunia per-TKI an harus ada kendali pemerintah,” kata Handoko, ia berharap masalah TKI jangan diberikan ke pasar , karena akan ada persaingan tidak sehat, dan mulai tahun 2011, masalah ini harus dihentikan, untuk kehormatan kita semua, katanya. (Arcom Magazine / Bagoes Rinthoadi).